Sukabumi – BINTANGJAGATNEWS. Minggu, 23 Juni 2024. Buku Cerita “Simi Penyu yang Kuat” adalah buku muatan lokal karena tokoh ceritanya diambil dari binatang yang menjadi simbol Sukabumi yaitu Penyu bernama Simi yang namanya di ambil dari kependekan kata Sukabumi, Simi mempunyai teman namanya Uteng seekor kepiting, Uteng kepanjangan dari Ujung Genteng yang menjadi tempat tinggal Simi dan Uteng.

Buku Simi adalah buku cerita untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), tujuan dibuatnya buku ini diharapkan akan tertanam dalam pikiran anak sehingga akan menumbuhkan rasa cinta terhadap daerahnya dan juga untuk strategi yang mampu menumbuhkan budaya minat baca sejak usia dini, karya yang telah dibuat oleh Bunda PAUD Yani Jatnika Marwan beserta Ketua Pokja Bunda PAUD Kab. Sukabumi Hj. Elis Sajaah S.Pd, M.Pd. Sesuai Prakata Bupati Sukabumi Drs. H. Marwan Hamami. M.M, dalam Buku Simi Agustus 2023.

Buku Cerita Simi ini diterbitkan oleh Penerbit Erlangga for Kids dan Percetakan Gelora Aksara Pratama, dan diperjual belikan Bebas oleh para reseller dengan harga Rp. 30.750./buku. Kemudian Buku tersebut dibeli oleh Awak Media dari Kota Tangerang Selatan 6/6/2024. dan diterima pada tanggal 11/6/2024. Disisi lain Buku Simi tersebut dijual kepada Pengelola PAUD sebesar Rp 45.000/buku.

Pertanyaan nya berapa sebenarnya biaya membuat Buku Simi tersebut?, Apakah Buku Simi ini bukan Bisnis atau Muatan lokal yang dikemas untuk Bisnis?, Mengingat harga dipasaran reseller beda dengan harga jual untuk sekolah PAUD dan TK di Kabupaten Sukabumi? Yaitu harga yang diberikan kepada Sekolah PAUD dan TK lebih mahal daripada yang dibeli dari pasar Bebas.

Karena pada saat Buku Simi ini dibuat dan di jual ke sekolah PAUD Pengarang (AS) masih menjabat sebagai Kabid PNF Disdik Kab. Sukabumi (Ketua Pokja Bunda PAUD Kabupaten Sukabumi) dan sekolah PAUD dan TK dibawah kendali nya. Artinya Bebas melakukan apa saja terkait sekolah tersebut, apalagi didukung oleh Bunda PAUD Kabupaten Sukabumi, Yani Jatnika Marwan (Istri Bupati Sukabumi).

Salah seorang narasumber berinisial H, 22/6/2024 bertempat tinggal di kecamatan Cisaat, Kab. Sukabumi menuturkan kepada awak media, kata H “Sebenarnya Himpaudi Kabupaten Sukabumi tidak mengetahui adanya Buku Simi ada dalam ARKAS (Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah).”

Hal tersebut diungkapkan oleh seorang Pengurus Himpaudi Kabupaten Sukabumi kepada dirinya.

Lanjut H “ARKAS merupakan sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan serta pertanggungjawaban Dana Bantuan operasional satuan pendidikan dasar dan menengah.” jelasnya.

Permasalahannya Buku Simi menurut pengurus Himpaudi tersebut sudah ada di dalam ARKAS, karena terkoneksi dan terintegrasi dengan MARKAS yang merupakan sistem informasi untuk memfasilitasi Dinas Pendidikan dalam melakukan pengawasan terhadap tata kelola anggaran perencanaan, penatausahaan, serta pelaporan dana bantuan operasional sekolah (dana BOS).

Oleh karena itu Pengelola wajib beli Buku Simi karena sudah ada dalam ARKAS karena apabila tidak dibeli nanti disaat membuat LPJ, akan dipermasalahkan, dan yang memasukkan Buku Simi ke dalam MARKAS di Bidang PNF tersebut adalah Operator Sistem, Pungkasnya.

Ketika awak media meminta tanggapan Pemerhati Peduli Pendidikan Kab. Sukabumi (HsRd) 22/6/2024 Terkait penjualan Buku Simi, kata HsRd “Sangat disayangkan Buku yang menurut Bupati Sukabumi sebagai Muatan Lokal dan tujuannya agar Anak Usia Dini mempunyai minat Baca, kenapa tidak dicetak pakai dana APBD saja dan di gratis kan kepada pengelola PAUD.” Ucapnya.

“Kalau memang benar mau mencerdaskan anak Bangsa Putra Daerah Kabupaten Sukabumi. Tetapi sangat disayangkan harus beli menggunakan dana BOSP padahal ga wajib beli lembaga PAUD itu karena ada dalam ARKAS jadi harus beli, padahal anggaran beli Simi itu bisa digunakan pengelola untuk beli yang lainnya.” ujarnya.

Ketika awak media meminta tanggapan ketua umum Paguyuban Maung Sagara, Sambodo ngesti waspodo 22/6/2024 melalui sambungan telepon selulernya terkait Buku Simi. Kata Sambodo “Patut diduga Pengarang Buku SIMI Sipenyu Yang Kuat, tersebut dari awal sudah masuk didalam MARKAS dan itu terkoneksi, terintegrasi ke ARKAS jadi suka tidak suka kepala sekolah PAUD ya harus beli.” Ucapnya

Selanjutnya “Patut diduga Kabid PNF pengarang Buku Simi ini Bisnis didalam jabatan yang sudah bertolak belakang dengan Uu ASN. Apalagi ada dukungan dari Bunda PAUD Kabupaten Sukabumi.” Jelasnya.

Masih kata Sambodo “Karena selisih harga Buku SIMI yang dijual kepada PAUD lebih mahal daripada yang beredar dipasaran, ada indikasi merugikan negara, maka dalam waktu dekat kami akan melaporkan hal ini kepada Pihak APH.” Pungkasnya. (Doenks)