Sumenep – JAGAT BATARA. Beredarnya berita di media sosial seorang aktivis pemerhati kebijakan pemerintah ternyata bekerja sama dengan mafia tanah sebagai aktor pelaku kejahatan luar biasa, sehingga mendapat sejumlah fasilitas mewah mobil dan rumah mewah, menjadi buah bibir masyarakat kini menjadi sorotan publik.

Terbongkarnya seorang aktivis bekerjasama dengan pelaku kejahatan korupsi ketika Tim penyidik Polda Jatim menyita satu unit rumah mewah di perumahan Bumi Sumekar Asri di Jalan Angrek dan didapati penghuninya seorang aktivis yang dekenal sering mengkritik kebijakan pemerintah

Aktivis yang dimaksud hampir tiap hari koar koar di medsos mengkritik kebijakan pemerintah, ternyata dirinya memiliki prilaku bejat yang tidak bisa dijadikan panutan masyarakat

Kita juga tidak bisa menyalahkan orang tua jika anak kita tidak memiliki minimal budaya malu, bisa jadi karena pergaulan atau faktor keadaan yang mendorong untuk melakukan suatu hal yang menurut mereka biasa, karena mungkin sejak kecil tidak pernah terdidik dengan budaya malu

Ini bukan persoalan kejahatan pencuri ayam, sapi, atau kendaraan, tapi kejahatan luar biasa yang di sebut dengan extra ordinary crime yang membawa dampak merugikan masyarakat banyak, ekonomi dan tingkat kemiskinan kita makin meningkat akibat perbuatan kejahatan ini

Negara dirugikan ratusan milyar, sedang uang negara itu milik kita semua selaku masyarakat Indonesia, jika kita bergabung satu komplotan dengan kejahatan ini bagaimana nasib anak cucu kita kedepannya

Aktivis Rasyid Nahdiyin ketika dimintai komentarnya, terkait kejadian tersebut, menyampaikan kepada media ……… “Saya tidak mau bicara banyak takut salah menafsirkan, saya hanya menghimbau kepada teman teman media dan aktivis, mari kita budayakan malu, karena budaya malu itu merupakan benteng diri kita dari terjerat kepada perlakuan bejat, ingin kaya bekerja keras, ingin jadi pejabat sekolah dan belajar, ” pungkasnya.
(Red)